7 Peninggalan Zaman Praaksara di Indonesia, Ada Yang Ratusan Tahun
Tahukah kamu bahwa saat ini kita sudah melakukan revolusi. Lewat revolusi ini, manusia sudah hidup dan melewati banyak zaman salah satunya adalah Praaksara. Apa itu zaman praaksara? Praaksara diambil dalam 2 kata yakni “Pra” dan “Aksara”.
Pra artinya sebelum dan Aksara artinya tulisan. Jadi secara
umum, zaman praakasara dapat diartikan sebagai zaman dimana manusia belum
mengenal tulisan. Zaman ini diperkirakan terjadi saat zaman prasejarah, karena
sejarah manusia purba terjadi setelah berakhirnya zaman praaksara.
Diperkirakan, zaman praaksara terjadi sekitar 3.000.000 sampai
10.000 tahun yang lalu sebelum manusia mengenal tulisan. Sebelum mengenal
tulisan, para manusia purba memanfaatkan batuan dan benda yang ada di alam
untuk bertahan hidup.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya temuan peninggalan zaman
praaksara yang ditemukan oleh arkeolog. Meskipun belum mengenal tulisan, namun
manusia sudah mampu berpikir dengan memanfaatkan banyaknya peralatan dan
perkakasan demi kelangsungan kehidupan sehari-hari.
Untuk mengetahui apa saja peralatan yang digunakan manusia
purba dalam bertahun hidup di zaman praaksara, di bawah ini kami akan
memberikan daftar 10 peninggalan zaman praaksara yang ada di Indonesia.
1. Kapak Genggam
Kapak genggam adalah sebuah kapak yang berasal dari batu atau lempung dan tidak memiliki tangkai. Kapak ini ditemukan oleh seorang bernama Ralph von Koenigswald pada tahun 1935 di Punung Kabupaten Pacitan.
Diprediksi, kapak genggam ini dipakai oleh manusia zaman
dulu sebagai alat penetak atau alat untuk membelah kayu, menggali umbi-umbian,
memotong daging, atau keperluan yang lainnya.
2. Kapak Sumatera
Mirip dengan kapak genggam, kapak Sumatera adalah kapak yang jenisnya mirip dengan kapak genggam namun ditemukan di daerah Sumatera khususnya daerah Langsa (Aceh) dan Medan. Kapak ini terbuat dari batu dan sering disebut sebagai pebble.
3. Kapak Pendek
Masih dengan kapak, peninggalan zaman praaksara selanjutnya adalah kapak pendek. Kapak ini memiliki bentuk setengah lingkaran dan sis tajam untuk memudahkan manusia zaman dahulu memotong daging atau hal yang lainnya.
Kapak ini juga relatif ditemukan di sepanjang Pantai Timur
Pulau Suamtera.
4. Kapak Persegi
Kapak selanjutnya adalah, kapak persegi. Kapak persegi adalah alat yang memiliki bentuk memanjang dengan penampang alang berbentuk persegi. Kapak ini juga memiliki bagian pangkal yang tidak biasa sebagai tempat ikan tangkai.
Biasanya, jenis kapak ini digunakan untuk mengerjakan kayu,
menggarap tanah, dan melaksanakan upacara. Di Indonesia sendiri, kapak ini
sering ditemukan di Jawa, KalSel, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
5. Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah jenis kapak yang terbuat dari baru kali dan memiliki warna kehitam-hitaman. Seperti namanya, kapan ini memiliki bentuk lonjong, ujung lancip, dan ujungnya ditajamkan. Ukurannya biasanya cukup besar dari ukuran tangan manusia.
Umumnya, kapak lonjong ini digunakan sebagai menggarap
tanah, mencangkul, dan lain sebagainya yang mirip denngan kapak persegi.
6. Kapak Bahu
Kapak bahu adalah kapak yang memiliki jenis mirip dengan kapak persegi namun tangkainya diberi leher sehingga memiliki bentuk seperti botol persegi. Kapak ini ditemukan pada zaman neolithikum dan memilik daerah persebaran di Jepang, Fomosan, Filipina, dan Sunga Gangga.
7. Pipisan
Pipisan adalah batu penggilung yang dimiliki oleh manusia zaman praaksara. Pipisan ini mirip dengan batu ulekan yang saat ini sering kita gunakan. Tidak hanya untuk menggiling makanan, pipisan juga dimanfaatkan untuk menghaluskan cat merah.
Itulah 7 Peninggalan zaman praaksara di Indonesia yang wajib
kamu ketahui. Semoga ulasan kami dapat bermanfaat dan selamat membaca!
Komentar
Posting Komentar