Mengenal Zaman Paleolitikum: Pengertian, Ciri Ciri Hingga Peninggalan

 

Hai sobat blog…

Tahukah kamu? Berdasarkan artefak yang ditinggalkan, periodesasi zaman prasejarah dibedakan atas 5 jaman, yakni paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalithikum, dan perunggu. Kehidupan masyarakat paleolithikum berorientasi pada berburu dan meramu makanan tingkat awal.

Bagaimanakah kehidupan di jaman paleolitikum? Yuk simak penjelasan berikut hingga tuntas!

Pengertian Zaman Paleotikum

Zaman Batu Tua (Paleolithikum) adalah zaman yang diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini, alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar dan sederhana sekali, seperti kapak genggam atau chopper yang berfungsi untuk memotong kayu atau membunuh binatang buruan.

Kehidupan masyarakat pada Zaman Paleolithic juga masih sangat sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia purba sepenuhnya bergantung pada keadaan alam.

Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dispendersi saat itu, atau disebut food gathering.

Oleh karena itu, tempat tinggal mereka berpindah-pindah alias nomaden, tergantung pada keadaan daerah yang masih subur dan banyak menyediakan bahan makanan seperti binatang buruan.

Setelah bahan makanan di tempat tersebut habis, mereka kemudian berpindah untuk mencari tempat lain yang masih subur, begitulah seterusnya.

Pada zaman ini, manusia pendukungnya, antara lain Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Mereka memiliki kebudayaan Pacitan dan Ngandong.

Kebudayaan Pacitan pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Cara kerjanya hanya digenggam dengan tangan. Kapak ini dikerjaan dengan cara masih sangat kasar.

Para ahli menyebut, alat pada zaman Paleolithikum ini diberi nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Selain di Pacitan, alat-alat dari zaman Paleplithikum ini temukan di daerah Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan).

Ciri Ciri Zaman Paleolithikum

Berikut zaman ciri ciri zaman paleolitikum yang perlu kamu ketahui.

1. Nomaden

Nomaden merupakan kegiatan berpindah-pindah tempat yang dilakukan oleh sekelompok manusia. Manusia purba pada Zaman Paleolitikum sering berpindah tempat dikarenakan mereka belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Pada umumnya mereka akan tinggal di gua atau padang rumput yang dekat dengan sumber air.

Selain karena belum memiliki tempat tinggal yang tetap, mereka berpindah tempat dengan tujuan mendapatkan makanan. Apabila ketersediaan makanan di suatu tempat habis, mereka akan pergi ke tempat lain. Pada umumnya, mereka akan pergi secara berkelompok sesuai dengan kelompok awalnya.

Alasan mereka memilih tempat tinggal di dekat sumber air karena biasanya hewan berkumpul di dekat sumber air. Maka dari itu, proses berburu makanan akan semakin mudah. Selain itu, air juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

2. Berkelompok Kecil

Pada umumnya manusia purba di Zaman Paleolitikum hidup secara berkelompok. Akan tetapi, jumlah orang yang ada dalam suatu kelompok relatif sedikit. Hal tersebut bertujuan agar pergerakan dalam berpindah dan mencari makanan menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, dalam suatu daerah biasanya terdiri dari beberapa kelompok manusia purba.

3. Bergantung dengan Alam Sekitar

Manusia purba pada zaman ini hanya bergantung dengan alam sekitar. Mulai dari makanan hingga peralatan masih sangat alami. Contohnya ialah mereka menggunakan peralatan yang terbuat dari bahan batu alami. Cara pembuatan alatnya pun sangat sederhana dan tidak menggunakan bantuan apapun.

4. Memakai Peralatan Sederhana

Hampir semua peralatan yang digunakan di Zaman Paleolitikum merupakan alat yang sangat sederhana. Bahan yang digunakan untuk membuat alat pun sangat mudah ditemukan, yakni batu dan tulang hewan. Manusia purba pada zaman ini membuat alat hanya dengan cara membenturkan antara batu satu dengan batu yang lainnya.

5. Menggunakan Bahasa Sederhana

Ciri-ciri Zaman Paleolitikum yang terakhir adalah penggunaan bahasa yang masih sangat sederhana. Bahkan kemungkinan besar pada zaman itu belum terbentuk bahasa. Oleh karena itu, mereka berkomunikasi dengan cara isyarat.

Ciri yang paling menonjol pada Zaman Paleolitikum adalah peralatannya yang sangat sederhana. Selain sederhana, peralatan yang mereka gunakan terbilang unik. Dengan peralatan yang sangat sederhana, mereka mampu berburu makanan untuk bertahan hidup.

Peninggalan Zaman Paleolitikum

Seperti yang telah dibahas di atas, pada zaman paleolitikum semua peralatannya masih sangat sederhana. Manusia di zaman ini hanya membuat peralatan dengan cara memukul batu ke batu lain yang lebih keras, sehingga nantinya akan menghasilkan serpihan lain yang lebih kecil.

Berikut adalah peninggalan alat-alat yang ada di zaman paleolitikum:

1. Kapak Genggam

Kapak genggam ini banyak ditemukan di daerah Pacitan dan biasa disebut sebagai “chopper” (alat penetak/pemotong).

Dinamakan kapak genggam karena alat ini bentuknya menyerupai kapak namun tidak memiliki tangkai atau pegangan, sehingga cara menggunakannya dengan cara menggenggam.

Cara membuat kapak ini yakni memangkas salah bagian dari batu hingga tajam serta sisi lainnya dibiarkan begitu saja.

Kapak genggam berfungsi sebagai alat untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.

2. Kapak Perimbas

Fungsi dari kapak perimbas yaitu untuk merimbas kayu, memahat tulang, serta digunakan sebagai senjata.

Alat ini juga ditemukan di daerah Pacitan, selain itu alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat, (Sumatra Selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing).

Namun karena kebanyakan kapak ini ditemukan di Pacitan, maka oleh Ralp Von Koenigswald disebut sebagai kebudayan Pacitan.

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa

Alat-alat yang berbahan tulang binatang dan tanduk rusa juga merupakan peninggalan dari zaman ini.

Alat ini merupakan hasil dari kebudayaan ngandong. Alat ini didominasi dengan alat yang berupa penusuk (belati) serta ujung tombak yang bergerigi.

Alat ini berfungsi sebagai pengorek ubi dan juga keladi dari dalam tanah serta digunakan untuk menangkap ikan.

4. Flakes

Flakes merupakan peralatan yang berbentuk mini yang terbuat dari batu Chalcedon berfungsi sebagai alat pengupas makanan.

Flakes juga merupakan hasil dari kebudayaan ngandong. Selain digunakan sebagai alat pengupas makanan, flakes juga digunakan untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi serta buah-buahan.

Nah, itulah seputar informasi terkait pengertian, ciri ciri hingga peninggalan zaman paleolitikum. Semoga bermanfaat!

Komentar

Postingan Populer